Nabeez adalah minuman kegemaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang terbuat dari rendaman kurma atau kismis. Semasa beliau hidup, Rasulullah selalu merendam kurma atau kismis setelah selesai salat Isya, lalu meminumnya pada pagi hari. Nabeez memiliki cita rasa yang manis dan menyegarkan.
Nabeez atau Naqi' Kurma |
Dari Aisyah radhialahu ‘anhu, ia berkata:
كَانَ أَحَبُّ الشَّرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحُلْوَ الْبَارِدَ
“Sesungguhnya minuman yang paling disukai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al Hulwa Al Barid (minuman manis yang dingin).” [HR. Tirmidzi]Sementara Az-Zuhri menyatakan, bahwasannya Nabi SAW pernah ditanya, “Minuman apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Minuman yang manis dan dingin.” [HR. Ahmad]
Dari Aisyah dia berkata, “Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah SAW di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” [H.R. Muslim]
Nabeez umumnya dibuat menggunakan rendaman kurma atau kismis (anggur). Sebagaimana hadits berikut:
Dari Ibnu Abbas radhialahu ‘anhu, ia berkata,”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” [HR. Muslim]
َعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْبَذُ لَهُ الزَّبِيبُ فِي السِّقَاءِ فَيَشْرَبُهُ يَوْمَهُ وَالْغَدَ وَبَعْدَ الْغَدِ فَإِذَا كَانَ مَسَاءُ الثَّالِثَةِ شَرِبَهُ وَسَقَاهُ فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ أَهَرَاقَهُ
Dari Ibnu Abbas radhialahu ‘anhu, ia berkata,”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” [HR. Muslim]
Diceritakan Ad Daylami, "Kami datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata padanya: Wahai Rasulullah Anda tahu siapa kami, dimana kami berada, dan kepada siapa kami datang. Dia berkata: Kepada Allah dan RasulNya. Kami berkata: Ya Rasulullah, kami memiliki anggur, apa yang harus kami lakukan? Dia berkata: Buat kismis. Kami bertanya: Apa yang harus kami lakukan dengan kismis? Dia menjawab: Rendam mereka pada pagi hari dan minum di malam hari, rendam mereka pada malam hari, minum pagi hari. Jangan rendam pada dalam wadah gerabah karena akan menjadi cuka," diceritakan oleh Aisha Ummul Mu'minin. [HR. Abu Daud]
Abu Usaid As Sa’idi pernah mengundang Nabi SAW di hari pernikahannya, sementara istri Abu Usaid juga lah yang melayani mereka (para undangan) padahal ia sebagai pengantin (mempelai wanita). Isteri Abu Usaid berkata, “Apakah kalian mengetahui apa yang aku tuangkan kepada Rasulullah SAW?” “Aku tuangkan kepada beliau (minuman) dari rendaman kurma semalam di dalam kuali.” [HR. Bukhari]
Dari Ibnu Abbas ia berkata, “Nabi SAW pernah dibuatkan perasan anggur, beliau lalu meminumnya pada hari itu, kemudian keesokan harinya, kemudian keesokannya lagi, yaitu sore hari di hari ketiga. Kemudian beliau memerintahkan agar diberikan kepada pelayan atau dibuang.” [H.R. Abu Daud]
Proses ‘intibadz’ (merendam kurma atau kismis) ini yaitu dengan cara didinginkan semalam menggunakan bejana kulit, perhatikan hadits berikut:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللَّهِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَىرَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ وَمَعَهُ صَاحِبٌ لَهُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَ عِنْدَكَ مَاءٌ بَاتَ هَذِهِ اللَّيْلَةَ فِي شَنَّةٍ وَإِلَّا كَرَعْنَا
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga menjelaskan bahwa bentuk minuman seperti ini bisa lebih menjaga kesehatan karena segarnya dan membuat tubuh menjadi “fresh”. Beliau berkata,
والمقصود : أنه إذا كان باردا وخالطه ما يحليه كالعسل أو الزبيب أو التمر أو السكر كان من أنفع ما يدخل البدن وحفظ عليه صحته
“Maksudnya adalah air dingin campuran dengan yang bisa membuatnya manis seperti madu, kismis, kurma atau gula. Ini lebih bermanfaat bagi tubuh dan bisa menjaga kesehatan.” [Zaadul Ma’aad 4/205]
Cara Membuat Nabeez / Nabidz / Naqi’
Tidak hanya menjadi minuman favorit Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, selain menyegakan rendaman air kurma atau kismis ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Nabeez Rendaman Air Kurma |
Berikut ini cara membuat minuman nabeez atau naqi' sendiri dirumah:
- Siapkan 7 butir kurma Ajwa (jika tidak ada dapat menggunakan jenis kurma lainnya dan dianjurkan berjumlah ganjil).
- Siapkan 1 buah gelas atau toples kaca berisi air yang sudah matang / bersih.
- Rendam kurma didalam toples berisi air.
- Tutup toples dengan rapat.
- Diamkan semalaman (8-12 jam) sampai kurma menjadi lunak atau air berubah warna.
- Air nabeez siap diminum di pagi hari.
Catatan :
- Kurma boleh diganti dengan kismis (pilih salah satu, jangan dicampur keduanya).
- Didalam lemari es atau freezer air nabeez dapat bertahan selama 2 hari, jika lebih dari itu tidak boleh dikonsumsi karena telah terjadi proses fermentasi (khamer).
Demikianlah tips cara membuat nabidz dirumah, selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
0 Komentar